#PresidenKemana Pak Presiden kemana?

Share on :

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar
Pagi ini langsung nyalain TV. Ingin tahu bagaimana demo yang akan berlangsung di Jakarta.
Merinding rasanya, lihat banyak foto yang di-share di linimasa terkait jumlah jamaah shalat shubuh di Istiqlal. Sungguh-sungguh luar biasa.
Massa dari penjuru Indonesia berkumpul, membuat kesatuan, dan hati saya begitu tersentuh. ALLAHU AKBAR! LUAR BIASA!

Aksi mereka berjalan damai, walau jumlahnya puluhan (ratusan) ribu (jutaan).
Semua saling menghormati.
Gema takbir dan shalawat tak henti diagungkan.
Merinding rasanya, menetes sudah air mata. Hebat mereka melakukan aksi ini.

Hari ini, 4 November 2016, hari Jum'at, Masjid Istiqlal luber dengan jamaah shalat jumat.
Luar biasa :)
#AksiDamai411 trending topic sejak pagi dan benar-benar damai. Lautan manusia tumpah di Jakarta.

Ulama mempersiapkan dengan baik aksi ini, bahkan mereka siapkan santri dan relawan untuk membersihkan sisa sampah pendemo. Hebat kan?

Para ulama, pimpinan demonstrasi hari ini, menunggu untuk masuk ke Istana, bertemu dengan Pak Presiden, tapiiii, beribu sayang, Pak Presiden ternyata sedang dinas meninjau kereta bandara. Ah, saya baru ingat, Pak Presiden kan punya wakil ya, jadi biarkan wakilnya yang menemui ratusan ribu orang tersebut. Ah, tapi ya pak, kenapa tidak dibalik? Kenapa tidak wakil bapak yang meninjau bandara dan bapak menemui rakyatmu itu?

Pak presiden yang terhormat, saya lihat bapak begitu peduli dengan aksi yang viral di media sosial, sebut saja kasus warteg yang ditutup paksa bulan ramadhan lalu. Bapak ingatkan? Bapak waktu itu nyumbang kan??ngurusin kan ya pak.

Tapiii ya pak

Demo yang sudah direncanakan berhari-hari kok bapak malah tidak mau hadir? Bapak kemana? Bapak takut? Padahal ratusan ribu orang itu hanya ingin bertemu bapak. Mereka hanya ingin pengertian bapak dan keadilan. Lihat pak, karena tak ada bapak, massa telat bubarkan diri, chaos pak.

Oh iya pak, paling tidak bapak tidak perlu bertemu dengan jutaan orang itu, cukup temui perwakilan mereka. Iya perwakilan pak, karena SOP paspamres tidak mengijinkan demi keamanan bapak.

Bapak lihat TV kan?

Lihat pak, demo berjam-jam yang berlangsung tenang akhirnya chaos juga. Rusuh juga pak. Lempar sana-sini. Gas air mata polisi pun membuat semua semakin menggila pak. Bapak tahu nggak kenapa? Karena mereka gagal bertemu dan mendengar suara bapak.

Bapak kemana?
Ya Allah pak!
Saya sedih loh pak lihatnya.
Bapak dulu sebelum terpilih pencitraannya jago. Loh, kenapa hari ini bapak menghilang?

Pak, pak
Bapak lagi ketawa ya lihat umat islam itu akhirnya chaos?
Bapak senangkan?
Ini yang media-media inginkan pak? Ini juga kah yang bapak inginkan?
Padahal, jika bapak muncul di depan mereka, saya yakin pak, tak ada aksi yang berujung chaos ini.

Ayolah pak, bersikap seperti pemimpin yang memang pantas kami banggakan!

Sudut rindu

4 November 2016

Catatan
Bagi saya yang awam demo, yang cuma sekali-kalinya ikut demo di semester satu, saya baru tahu kalau jika demo tak selesai sesuai surat maka disisipin provokator. Oh gilaaa ya kalau ini benar.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEPENGGAL KISAH © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers