Belajar Jepang

Share on :

cara pengucapan dan kalimat nominal

Cara Pengucapan

Agar tidak salah dalam membaca kalimat dalam bahasa Jepang, kita harus mengetahui terlebih dahulu cara pengucapannya.

1. Huruf ‘e’

Bahasa Jepang tidak mengenal huruf e pepet ( seperti dalam kata elang), semua dibaca dengan huruf e biasa ( seperti dalam kata tempe)

2. Kata berakhiran –su

Sebagian besar kata kerja dalam bahasa Jepang berakhiran –su. Akan tetapi cara membacanya dengan menghilangkan huruf u sehingga menjadi –s.

Contoh :

Ohayou gozaimasu ( dibaca gozaimas)

3. ou, ei

bahasa Jepang mengenal bunyi panjang, salah satunya adalah ou dan ei. ou dibaca sebagai o panjang ( oo), sedangkan ei dibaca untuk e panjang.

Contoh

ohayou ( dibaca ohayoo)

tokei (dibaca tokee)

4. huruf n

-jika terletak di akhir kata, maka dibaca ng

Contoh

Nihon (dibaca nihong)

Manga (dibaca mangga)

-jika huruf n menghadap huruf b dan p, maka dibaca m

Contoh

Konpyuutaa ( dibaca kompyuutaa)

5. shi

jika shi terletak ditengah kalimat, maka i dibaca dengan samar

contoh

makemashita (dibaca makemashta)

Kalimat nominal

Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya bukan kata kerja (kata benda).

Susunan pola kalimat nominal dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia tentu berbeda. Tapi jangan khawatir, asalkan tekun dan bersungguh-sungguh, anda pasti bisa menguasai kalimat nominal dengan mudah

kalimat nominal terdiri dari bentuk positif, negatif, dan kalimat tanya

Bentuk positif

Rumus kalimat:

Subyek wa Predikat desu
Subyek mo Predikat desu

Pola kalimat:

Watashi wa gakusei desu

Anata wa daigakusei desu

Okaasan wa issha desu

Watashi no namae wa fuuko desu

Kare mo gakusei desu

Arti :

Saya adalah pelajar.

Kamu adalah mahasiswa.

Ibu adalah (seorang) dokter

Nama saya adalah Fuuko

Dia juga pelajar

Pembahasan

Subyek

Subyek dalam bahasa Jepang sama seperti halnya dalam bahasa Indonesia. Hanya saja dalam contoh kalimat diatas terdapat subyek watashi no namae, yang artinya nama saya. Partikel no berfungsi sebagai tanda kepemilikan, seperti yang terdapat dalam bahasa Inggris.

Contoh :

Anata no heya = your room = kamar kamu

Takeshi no heya = takeshi’s room = kamar takeshi

partikel wa

wa adalah partikel yang wajib digunakan sebagai penanda subyek. Dalam bahasa inggris wa bisa diartikan sebagai is, are,yang merupakan tobe. Dalam konteks ini, wa bermakna ‘adalah’

partikel mo

partikel mo berarti juga. Dalam struktur kalimat, partikelini menggantikan posisi partikel wa.

Contoh :

Nikita wa gakusei , Nakamura mo gakusei desu.

Nikita adalah pelajar, Nakamura juga pelajar

Partikel desu

Desu juga merupakan partikel. Hanya saja berfungsi sebagai penanda status kalimat, apakah kalimat itu positif, negatif, atau kalimat tanya. Desu dalam kalimat informal (tidak resmi) biasanya dihilangkan.

Bentuk negatif

Rumus kalimat

subyek wa predikat Jya arimasen

Pola kalimat

Watashi wa kaishain jya arimasen.

Yuuko san wa sensei jya arimasen.

Nakamoto san wa gakusei jya arimasen.

Watashitachi wa chuugakusei jya arimasen.

Kare wa Sayoran san jya arimasen.

Arti :

Saya bukan pegawai perusahaan

Yuuko bukan seorang guru

Nakamoto bukan pelajar

Kami bukan pelajar smp

Dia bukan Sayoran

Pembahasan

Perbedaan struktur kalimat antara bahasa Jepang dan Indonesia memang menjadi kendala tersendiri. Sekarang mari kita bahas perbandingan struktur kalimat negatif bahasa jepang dan Indonesia

Watashi wa Mitani jya arimasen

Saya bukan Mitani

Jika membandingkan bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia, memang agak sulit, karena bahasa Indonesia tidak mengenal partikel tobe. Oleh karenanya, mari kita coba bandingkan dengan bahasa Inggris

Watashi wa mitani jya arimasen

I am not mitani

Perbadaannya, hanya pada peletakan penanda negatif.

Bentuk tanya

Rumus

subyek wa predikat desuka ?

Pola kalimat

Anata wa Shindou desuka?

Kono hito wa dare desuka?

Ano hito wa Kimura san desuka?

Miko chan wa gakusei desuka?

Anata wa nansai desuka?

Arti:

Apakah kamu Shindou?

Orang ini siapa?

Orang itu kimura?

Apakah Miko pelajar?

Kamu berapa umurnya?

Pembahasan

Partikel desuka

Desuka digunakan sebagai penanda kalimat tanya. Dalam konteks ini desuka bermakna apakah.

Dare?

Dare berarti siapa. Dalam penemptan struktur kalimat, dare berada pada posisi predikat.

Nansai?

Nan sai berarti berapa umurnya. Nan= apa/berapa dan sai = umur.

Kono / sono / ano hito

Kono artinya ini, sono artinya itu, dan ano artinya itu ( jauh).

Sedangkan hito artinya orang, sehingga, kono hito = orang ini

Percakapan

Hajimemashite

Sayaoran : ohayou gozaimasu.

Yamada : ohayou gozaimasu

Sayaoran san, kochira wa sakura san desu.

Sakura : hajimemashite. Sakura ichihara desu. Osaka karakimashita. Douzo yoroshiku

Sayaoran : Sayaoran Kimihiro desu. Douzo yoroshiku

Artinya :

Perkenalkan

Sayaoran : selamat pagi

Yamada : selamat pagi. Sayaoran, ini Sakura.

Sakura : perkenalkan. (saya) Sakura ichihara. Datang dari Osaka. Mohon bantuannya

Sayaoran : (saya) sayaoran kimihiro. Mohon bantuannya

Atarashii kotoba (kosakata kata baru)

kata arti kata arti
Watashi Saya Chuugakusei Pelajar smp
Anata Kamu Kokousei SMA
Watashitachi Kami Shougaku SD
Anatatachi Kalian Chuugaku SMP
Kare Dia(lk) mo Juga
Kanojo Dia(pr) sai Umur
Gakusei Pelajar Nan/nani Apa
Kaishain Pegawai pabrik –jin Orang–
Issha Dokter Amerika jin Orang amerika
Enjinia Insinyur Amerika Amerika
Daigakusei Mahasiswa Indoneshia Indonesia
Namae Nama Kankoku Korea
Hito Orang chuugoku China
Dare Siapa Igirisu Inggris
Ano Itu Itaria Italia
Kono Ini Mareeshia Malaysia
Sono Itu Indo India
Daigaku Universitas nihon Jepang

sources : http://baronesse.wordpress.com/cara-pengucapan-dan-kalimat-nominal/

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEPENGGAL KISAH © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers