Aku hanya minta yang sederhana dari kamu hari itu. Permintaan yang sudah lama sekali aku harapkan bisa terkabul hari itu. Tapi, apa kamu ingat hal yang benar aku inginkan sejak 3 tahun lalu itu? Kamu lupa!
Ya, kamu lupa! Itu alasanmu.
Hatiku mendadak hancur, remuk begitu saja.
Ketika air mata terus mengalir, aku tak punya alasan untuk menghentikannya.
Kamu benar-benar menyakitiku.
Detik ini, air mata itu masih mengalir.
Ah, mungkin kali ini aku yang salah.
Aku menghindarimu, walau kau ingin sekali mengabulkan pintaku, walau tertunda.
Aku sudah terlanjur hancur. Menata keping-keping hati ini tak mudah.
Aku memilih menghindarimu, menjauh darimu.
Mungkin yang kulakukan menjadi sesuatu yang jauh lebih salah dari lupamu.
Tapi, maaf, otakku sedang tak bekerja menilai salah dan benar. Kali ini kubiarkan hatiku yang membawa pilihan.
Hah, Tuhan, ajarkan aku kuat!
Sudut rindu, 26 November 2016
6.18 am
0 komentar:
Posting Komentar