Cinta kita dipisahkan jarak!

Share on :



Rasanya, dulu, kamu malu menatapku dari dekat
Sekarang, kamu benar-benar tak ingin menatapku lagi
Rasanya, dulu, kamu tak pernah ingin aku jauh dari dirimu
Sekarang, kamu benar-benar menghilang
Rasanya, dulu, kamu tak bosan meneleponku
Sekarang, kamu selalu tolak panggilan masuk dariku
Rasanya, dulu, kamu tak henti meratap untuk bertemu dengan diriku
Sekarang, kamu menikmati waktumu tanpa ku di kota lain
Rasanya, dulu kau bilang  aku cahaya di kegelapanmu.
Sekarang, kau anggap aku yang buat kelam hari harimu.

Hah, itu semua dulu ya. Saat kau menganggap, hatimu adalah milikku.
Itu semua dulu ya. Saat kau mengganggap, kita memang tak akan pernah bisa dipisahkan.
Iya, semua dulu.
Semua dulu, saat cahaya, penerang hari harimu hanya ada dari hatiku.
Iya, itu semua dulu.
Kamu yang hebat selalu bilang, " Sejauh apapun jarak memisahkan kita, cinta kita tetap dalam satu!"
Kamu yang pintar berpura-pura selalu bilang, " Hati ini hanya milikmu, raga kita memang saling berjauhan, tapi cinta kita akan abadi."
Iya, itu kata-katamu.
Kata-katamu dulu sih, bukan sekarang.
Kata-katamu ketika tiba hari kelulusan kita dari SMA.
Kata-kata manismu dulu ketika aku melihat surat kelulusan mu di salah satu Universitas yang jaraknya beratus kilometer dari tempat kita berada sekarang.
Kamu yang ku cinta, selalu bisa berucap manis, selalu bisa menyakinkanku, kalau kita akan tetap dalam ikatan ini, dan melanjutkannya hingga gerbang pernikahan.
Tapi, lihat sayang.
Kamu yang ku cinta, kamu yang selalu ku jadikan nomor satu, hari ini, melukai kesetian yang kita bangun.
Sayang, jelaskan padaku, apakah memang cinta kita hanya sebatas jarak?
Apakah kamu lupa caranya setia?
Apakah kamu lupa bagaimana caranya kita membangun hubungan ini?
Apakah kamu lupa bagaimana kamu berusaha keras mengenalkan ku ke orang tua mu?
Kamu benar-benar lupa itu?
Aku perlu ingatkan kamu bagian yang mana? 

Hubungan kita rasanya sudah berjalan bertahun-tahun, tapi mengapa, dalam hitungan bulan, kau lepas ikatan ini?
Aku kecewa sayang.
Kecewa sama orang yang bertahun-tahun omongannya yang selalu kupercaya
Kecewa sama orang yang bertahun-tahun, mengajarkan aku arti setia.
Tapi, kamu yang meruntuhkannya.

Kamu pembohong besar!
Kalau kamu memang setia, mengapa dalam hitungan bulan, kau lepaskan aku untuk laki-laki lain?
Sayang, hatiku bukan untuk kau mainkan.
Sayang, hatiku sakit kau ginikan, tapi sayangku masih lebih hebat dari rasa sakit ini.

Sayang, jika akal sehatmu masih berfungsi, aku masih disini, menunggu kamu kembali


Laki-laki yang masih setia menunggumu


Beberapa bulan terakhir, aku kecewa, sama mereka yang dulu berani membangun hubungan "pacaran".
Mereka yang dulu berani membangun komitmen (yang rasanya memang tak terikat) bertahun-tahun.
tapi, dalam hitungan bulan, hanya karena jarak yang memisahkan, hubungan itu dengan mudah mereka lepas. Ada dua kasus yang saya lihat sendiri. Dua kasus yang saya ikuti ceritanya. Dua kasus yang saya kira, mungkin mereka memang jodoh.
Ada dua laki-laki yang menurut saya begitu hebat menjaga kesetiannya, tapi, dalam hitungan bulan, karena sebuah jarak, perpisahan diantara dua hubungan itu tak bisa dielakkan lagi.
Kedua orang tua sudah saling mengenal.
Salah satu wanita di kasus ini pernah berkata " Dia laki-laki yang hebat, setia banget, nggak mungkin gue mau cari yang lain!"
Tapi nyatanya, kata-kata itu hanya sebuah isapan jempol.
Lihat, terhitung enam bulan mereka lulus SMA, hubungan mereka hanya tinggal angan, dan sang wanita menjalin hubungan dengan yang lain. Yang laki-laki? Masih setia menunggu keajaiban sang wanita bisa kembali kepadanya.

Hei, buat kalian yang barus lulus SMA dan memutuskan untuk LDR, semoga tak akan pernah mengkhianati pasangan kalian.





0 komentar:

Posting Komentar

 

SEPENGGAL KISAH © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers