Oke, saatnya lanjutkan postingan saya yang tertunda tadi.
Ruang rindu, 12 Maret 2014
Ditemani kodil yang lagi nonton TV.
Untuk menulis tulisan ini, saya tak hanya berbekal pengalaman, tapi juga banyak referensi yang saya dapat dari curhatan banyak orang.
Topik yang mau saya bahas sebenarnya adalah, PENTING KAH MENGKADER DENGAN KEKERASAN? Jika memang PENTING, KADER SEPERTI APA YANG INGIN KALIAN CIPTAKAN?
Satu setengah tahun lalu, tepat di bulan Juli 2012, saya ingat dengan benar sebuah ucapan tegas dari kakak yang menyatakan, " KAMI SIAP KEHILANGAN SATU ANGKATAN!"
Wow, kalimat yang rasanya sungguh fantastis, kehilangan satu angkatan hebat di zamannya dan merasa TIDAK DIBUTUHKAN untuk mengkader angkatan selanjutnya.
KENAPA beliau berani berucap seperti itu? Karena alasannya satu, " BUKAN ZAMANNYA LAGI MENDIDIK DENGAN KEKERASAN!"
Bahkan, seperti yang saya bilang di Part 1 tadi, datang ke acara organisasi hanya untuk marah-marah pada panitia, padahal, kontribusi saja tidak.
Tanyakan pada diri kalian semua, jauh dari orang tua, bergelut di sebuah organisasi kampus, BUKANKAH itu untuk mencari KELUARGA?(terlepas kalian cari pengalaman) Jauh dari kampung halaman, lelah dengan banyaknya mata kuliah dikelas, bergabung dalam kepanitian kampus, bukankah untuk mendapatkan KENYAMANAN?
Lalu, jelaskan pada saya, DIMANA kenyamanan dan keluarga yang kalian dapat, ketika HANYA mendapat BENTAKAN dan CACIAN saat penyambutann kalian diterima di organisasi tersebut. ESENSInya apa?
Membentuk MENTAL? Mental apa? Membentuk LOYALITAS? Loyalitas yang seperti apa?
Emm, berbicara mengenai loyalitas, saya pribadi memutuskan KELUAR dari dua organisasi ketika saya sudah merasa tidak NYAMAN dengan terkadang adanya kegiatan "BENTAK BENTAKAN". Bukan tidak kuat, tapi saya rasa memang tidak PENTING!
Untuk mereka yang dulu sejak SD hingga SMA aktif di banyak kegiatan organisasi, pasti sudah paham dengan tradisi "BENTAK BENTAKAN" tanpa esensi ini.
Berbicara loyalitas juga, saya juga ingat dengan cara mendidik seorang kakak di Pramuka, sekalipun ia tak pernah membentak atau memberikan hukuman aneh pada adik-adiknya, saya lihat loyalitas hadir dari adik-adik yang ia bimbing. Dan, loyalitas itu hadir. Saya sempat menanyakan padanya, kenapa tidak mengugunakan kekerasan untuk mendidik, dan begini jawabannya.
Saya sangat setuju dengan jawabannya.
Lalu tanyakan lagi pada diri anda, TEGAS itu apa HARUS selalu MEMBENTAK saat OSPEK? TEGAS itu apa HARUS selalu memberi HUKUMAN?
Rasanya tidak kawan, benar kata kakak, TEGAS hanya MODUS kekerasan!
Rasa Hormat saya pada kakak tersebut pun tak berhingga, walau beliau tak pernah mengadakan acara BENTAK-BENTAKAN.
Oke, saya juga satu anologi kak ipul ini " Kalian punya adik, dirumah kalian ajari dengan lembut, kalian jaga dengan cinta, kalian sayang dengan hebat, DILUAR SANA, orang yang mengaku KAKAK, dengan seenaknya membentak dan menghukumnya. Bagaimana PERASAAN kalian?"
Saya rasa, kalian yang menjadi panitia OSPEK juga tak punya alasan kuat untuk menjawab satu pertanyaan saya
" ESENSInya apa ada BENTAK-BENTAKAN?"
Walaupun begitu, kalian hanya menjalankan TRADISI. Ya TRADISI! Hanya ini, OSPEK itu ajang balas dendam buat kalian.
Renungkan lagi kawan, tujuan OSPEK itu apa? Bukankah itu PENYAMBUTAN untuk KADER baru kalian?
Terus, cara nyambut KELUARGA baru itu dengan KEKERASAN! Ah, pasti nggak betah ya.
Terus ingat lagi deh kawan, kalian kan mau mencari KADER, calon PEMIMPIN BARU di organisasi kalian, apa seperti itu caranya mengkader?
1. Kalau mau mengkader, jadilah senior HEBAT yang bisa MEMOTIVASI atau bahkan membuat mereka IRI dengan kalian, buatlah mereka lebih HEBAT dari kalian, bukan LEBIH HEBAT dalam hal menerapkan KEKERASAN.
2. Kalau mau mengkader, berikan mereka ILMU ORGANISASI yang BAIK, bukan ILMU untuk membentuk MENTAL yang KERAS terhadap orang lain.
3. Kalau mau mengkader, berikan meereka kesempatan untuk MENGKRITIK, memberi SARAN kepada kalian, bukan KALIAN selalu menganggap mereka SALAH.
4. Kalau mau mengkader, tanyakan pada diri kalian, SUDAHKAH kalian mau dikader orang lain?
5. Para pengkader itu PEMIMPIN, makanya siapkan diri kalian jadi PEMIMPIN yang BAIK, barulah mulai mengkader.
6. Kalau mau mengkader dan menciptakan orang yang hormat pada kalian, tanyakan pada diri kalian, SUDAHKAH kalian hormat terhadapat orang lain? Kalau belum, kenapa kalian berharap kader baru kalian HORMAT terhadap kalian?
----
segini dulu ya, nanti kita coba lanjutkan lagi, mau siap siap taekwondo dulu :)
http://iinsolihin.wordpress.com/ke-hrd-an/leadership-character-and-behaviors-ii/
http://kampus.okezone.com/read/2013/12/18/95/913883/ketika-ospek-berujung-maut/large
1 komentar:
dlm militer, menyiapkan kader yg baik adalah dengan membentuk mental dan kepribadian mereka. disiplin keras,bukan "diselipin" kekerasan, militer sekarang ini udh ga ada kekerasan, yang ada cuma disiplin keras dan loyalitas tinggi.
Posting Komentar