Terlambat

Share on :

Hei rindu.
Kamu pernah dengar lagu adera yang judul TERLAMBAT?
Aku senang sekali dengar lagu itu, bahkan saat menulis ini, lagu itu yang menemaniku.
Coba deh kamu dengar lagunya, musiknya enak.
Ah abaikan musiknya, coba kamu perhatikan liriknya.
Kalo kau tanya padaku berapa kali aku menangis mendengar lirik itu, aku sudah tak bisa jawab, setiap lagu itu mengalun, ada yang basah di pipiku.
Bahkan, saat di dalam bus sekalipun. Sama saat aku menangis di depanmu di dalam bus.
Ah, tapi saat itu kau mengusap air mataku. Lain waktu? Aku menyekanya sendiri dengan ujung jilbabku.
Aku benar-benar jatuh cinta padamu karena aku memang belajar untuk mencintaimu.
Tak singkat untuk membuatku benar-benar tak melupakanmu dari pikiranku.
Berapa lama kita kenal? Berapa lama kamu coba dekati aku? Berapa lama juga aku tak pernah peka dengan segala perhatianmu.
Ah sudahlah, bukankah itu hanya masa lalu kita?
Terlambat sudah.
Aku salah, pergi menjauh darimu yang sedang berjuang untuk masa depanmu.
Kamu tahu, lagu TERLAMBAT itu benar-benar memukulku.
Aku terlambat kembali kehadapanmu.
Aku terlambat meminta maaf kepadamu.
Aku terlambat untuk memotivasi mu bangkit lagi.
Ah, aku benar-benar terlambat.
Ketika ada gadis baru yang singgah di hidupmu.
Aku kesal, aku marah. Coba kau tanya sama dirimu, berapa lama kau kenal gadis itu hingga akhirnya aku benar-benar terlupakan olehmu?
Ah harusnya bukan kamu yang ditanya, tapi aku.
Kenapa aku menyakitimu ya?
Kenapa aku meninggalkanmu tanpa kabar ya?
Ya, aku sadar semua salah.
Dan, ketika aku sadar, bukankah itu sudah TERLAMBAT?
Lalu aku bisa apa?
Merusak hubungan kalian?
Tak pernah sekalipun dipikiranku itu terlintas.
Ah, hubungan kalian rusak ya sekarang?
Salahku kah?
Ah iya, sepertinya aku mengambil peran itu, walau nyatanya aku tak pernah berniat.
Maaf.

Terlambat sudah.
Aku sudah cukup menangis berjam-jam dalam sehari, dalam waktu seminggu, bulan, hingga entahlah berapa lama setiap mengingatmu.
Sedang kamu? Bukankah sudah bahagia dengan gadis barumu?

Ah, aku tak terlalu ingin menulis banyak sebenarnya.
Kenapa tiba tiba kamu mengusikku lagi?
Ah ini salah siapa?


0 komentar:

Posting Komentar

 

SEPENGGAL KISAH © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers