Hai teman-teman, yuk di klik http://kitabisa.com/kakiuntukeka
Karena berdonasi sekarang ternyata semudah itu :)
Perkenalkan, nama saya Agie V. Putri, mahasiswa di salah satu Universitas di Bandung. Kami sedang menggalang donasi untuk kaki palsu seorang gadis cilik di Bandung.
Karena berdonasi sekarang ternyata semudah itu :)
Perkenalkan, nama saya Agie V. Putri, mahasiswa di salah satu Universitas di Bandung. Kami sedang menggalang donasi untuk kaki palsu seorang gadis cilik di Bandung.
Gadis cantik itu namanya Eka Saharani. Umurnya masih terbilang cukup muda, 12 tahun. Tapi, di umurnya yang masih anak-anak, Eka sudah mengalami penderitaan yang cukup miris. Kaki kanannya terpaksa diamputasi karena di diagnosa terkena kanker tulang. Awalnya mungkin tak ada yang menyangka penyebab penyakit yang di derita gadis ini. Pagi di bulan September 2015, Eka berangkat sekolah seperti biasa, menjalankan rutinitasnya sebagai murid kelas enam SD di Sukalaksana Cicadas. Tak sengaja, kaki kanannya terbentur meja di sekolah. Semenjak kejadian itu, berhari-hari Eka mengeluhkan sakit pada bagian yang terbentur. Oleh sang nenek akhirnya Eka dibawa ke puskemas untuk diperiksa, hasil pemeriksaan disana menyatakan tidak ada masalah dengan kaki Eka. Tapi, sakit yang dirasakan Eka tak kunjung mereda, hingga akhirnya Eka dibawa ke rumah sakit hasil rujukan dari dokter. Oktober 2015, pertama kali Eka diperiksa di rumah sakit, tapi hasilnya tetap nihil.
Gambar 1 . Kondisi Kaki Eka sebelum di Operasi
Tak ada hasil memuaskan, keluarga Eka memutuskan untuk periksa ke RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin). Sayangnya, kurangnya pemahaman tentang prosedur di rumah sakit ini membuat Eka tak bisa langsung di tangani. Eka bagaikan bola pingpong, dioper kesana kemari tanpa kejelasan. Berbulan-bulan dengan ketidakjelasan tersebut kondisi kaki Eka semakin membesar. Melihat gadis kecil itu semakin lemah, simpati mulai mengalir padanya. Tapi ternyata, bukan hanya simpati tulus yang diterima Eka, banyak pihak yang mulai memanfaatkan kondisinya untuk kepentingan pribadi. Eka mungkin masih anak kecil, tapi ia tahu mana yang tulus dengan tidak, karena hal inilah ia sempat menolak orang-orang yang ingin membantunya.
Akhirnya, Eka dibantu oleh relawan dari Karang Taruna. Relawan-relawan ini bertugas mendampingi Eka hingga ia mendapatkan perawatan yang tepat di RSHS. Setelah melakukan berbagai macam perawatan dan tes, diketahui bahwa pembengkakan pada kaki kanan Eka adalah salah satu jenis kanker tulang. Dokterpun memutuskan untuk mengamputasi kaki kanan Eka. Hal ini dikarenakan kondisi kaki Eka yang mengalami pembengkakan sudah pecah dan harus dibuang. April 2016, dokter melakukan amputasi pada kakinya.
Eka kecil sudah kembali ke sekolah dan baru saja selesai mengikuti Ujian Akhir Sekolah. Berangkat sekolah dengan kursi roda didorong oleh sang nenek yang jaraknya sekitar 1,5 km dari rumah. Eka ingin sekali memiliki kaki palsu agar ia bisa beraktifitas layaknya orang normal kembali dan tak perlu membuat repot siapapun.
Gambar 2. Eka selesai mengikuti Ujian Nasional
Eka memang bukan berasal dari keluarga kaya raya, ia hanya seorang anak yang tinggal dengan nenek yang bekerja sebagai buruh cuci, tapi semangatnya untuk sembuh dan berjuang melanjutkan cita-citanya begitu hebat. Darisinilah kami mengajak teman-teman semua untuk membantu Eka mewujudkan mimpi-mimpinya. Membantu Eka berjalan lagi dengan dua buah kaki.
0 komentar:
Posting Komentar