Waktu sang "Aktif"is milik mereka :)

Share on :

Siapa bilang saya aktivis?
Bukan, saya bukan seorang aktivis, saya hanya seorang yang aktif di beberapa organisasi.
Mahasiswa Tingkat 4 yang masih aktif di BEM FT, Taekwondo, Pramuka, Lab, dan lain-lain ini mulai bingung.
Bingung? Kenapa?
Ya undangan di hari Sabtu - Minggu silih berganti datang.
Ada rekruitasi Lab, ada Upgrading kepengurusan, ada Makrab dengan anggota baru, pelantikan anggota baru, latihan rutin, bahkan ada Open Mind UKM. Lalu pilih yang mana?
" Ma, aku nggak pulang ya tiga minggu," ucapku kemarin sebelum balik ke Bandung.
Ada banyak agenda sabtu-minggu yang harus saya tunaikan.
" Ya nggak apa-apa, yang penting kuliahnya yang bener aja," ujar mama.
Entah, dibenak saya rasanya sakit saja jika harus ikut segala macam kegiatan tersebut.
Kenapa sakit?
Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang menurut saya adalah kegiatan yang membuat saya begitu senang, membuat saya bercengkrama dengan orang-orang hebat, tapi, mereka?
Sepertinya semua memang harus saya  nomor sekiankan. Ada mereka yang menanti kepulangan saya dirumah.
Mungkin, yang kenal saya tahu, hampir jarang sekali saya ada di Bandung setiap sabtu-minggu. Jika kalian tanyakan dimana saya sabtu dan minggu, jawabannya pasti di Depok.
Bukan ingin disebut anak mami seperti kalian.
Tapi, ada senyum tenang mereka disana.
Kenapa?
Jika buat kalian sabtu dan minggu adalah saatnya beristirahat, tidak bagi mereka.
Ada kerja ekstra yang harus mereka keluarkan, ya, benar-benar ekstra, melebihi hari lainnya dalam seminggu.
Mereka mengeluh? Tidak, mereka tidak mengeluh, tapi, saya merasakannya.
Mereka meminta saya membantunya? Tidak sekalipun, tapi, saya tahu harus membantu.
Mereka juga membutuhkan waktu istirahat ekstra
Senang rasanya melihat mama bisa berbaring di kasurnya saat jam tidur siang di hari minggu.
Senang rasanya, jika hari minggu paling nggak mereka bisa merasakan bernafas dengan normal.
Ada ketenangan rasanya, jika mereka masih bisa merasakan hangatnya kasur lebih lama dari biasanya
" Ya kalau cape mah tutup aja!" ujar mama selalu.
Tapi nyatanya? Toko yang mereka buka di rumah hampir tak pernah tutup jika alasannya adalah lelah.
Mereka terlalu hebat mencari uang untuk sekolah ku, adik-adikku, dan semua keinginanku yang tak ada puasnya.
Mereka dua orang yang begitu hebat, tak kenal hari, tak kenal waktu, bahkan tak pernah kenal lelah.
Usia mereka sudah tak muda, hampir menyentuh kepala 5, dan kerja mereka masih seperti anak muda yang hebat, begitu hebat, atau bahkan, LUAR BIASA HEBAT.
Maaf, jika sabtu-minggu saya menghilang dari kampus.
Maaf, jika sabtu-minggu saya lalai dengan semua tanggung jawab saya.
Karena, waktu sang "aktif"is milik mereka :)



0 komentar:

Posting Komentar

 

SEPENGGAL KISAH © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers