Aku hanya takut.
Ketika orang-orang berkata kasar kepadaku.
Aku hanya tak suka.
Ketika orang-orang memaki saat marah.
Entah kenapa seperti itu.
Mungkin karena didikan orang tua ku yang seperti itu. Mungkin karena aku tak pernah diperlakukan kasar. Mungkin karena aku yang selalu diperlakukan lembut bak putri dirumah.
Maaf, kalau hati ini begitu mudah sakit ketika aku melihat seseorang akan berbuat kasar atau marah.
Maaf kalau akhirnya aku berusaha mundur dari organisasi yang sudah membesarkan namaku hanya karena mendengar cacian kasar padaku.
Aku takut, ya aku takut, atau mungkin lebih karena tidak terbiasa.
Sesekali aku memang mendengar ayah memaki kasar saat marah, sakit rasanya mendengar. Tapi, di usiaku yang sudah cukup dewasa, aku tak terlalu menganggapnya, walau sesekali juga aku menangis di belakangnya setelah mendengar cacian kasar itu.
Aku tahu, mungkin beliau sudah lelah dengan segala pekerjaannya di usianya yang kurasa sudah tak muda.
Tapi, ya, aku tubuh dengan lembut, dengan banyak kasih sayangnya yang benar benar membentuk seperti sekarang.
Kurasa belaian dan perlakuan nya luar biasa hebat.
Maaf kalau kamu yang sekarang bersamaku sering melihatku menangis.
Maaf, aku juga tak mengerti.
Sekali lagi aku hanya takut. Apalagi kalau melihat emosi mu yang mulai naik.
Aku takut melihat semuanya.
Maaf kalau aku memilih menjauh darimu ketika ku lihat kau seakan ingin berbuat kasar padaku, walau kutahu kamu tak akan pernah melakukan itu.
Kamu sayang aku kan? Pasti kamu tak akan menyakitiku kan?
Maaf, aku tak sekuat yang orang lain lihat.
Maaf kalau aku seakan tak bisa hidup dalam tekanan.
Tapi, beginilah aku.
Aku hanya takut!
Diposting oleh
CERITA CINTA
Sabtu, 01 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar