Iri itu sederhana

Share on :

Begitu banyak hastag twitter yang bertebaran dengan kalimat seperti yang saya jadikan judul diatas. Kenapa saya tulis judul itu? karena pagi ini, saya benar-benar merasakan bahwa iri itu begitu sederhana. Saya bukan iri dengan orang-orang kaya yang punya banyak uang. Saya bukan iri dengan anak-anak pintar yang sudah siap untuk UTS hari selasa nanti, karena saya sendiri sangat-sangat belum siap. Saya bukan iri dengan mereka yang menjadi ahli-ahli besar di bidang Teknologi. Saya bukan iri dengan mereka yang punya segudang prestasi. Bahkan, saya bukan iri dengan mereka yang sekarang sudah tidak jomblo lagi. Jika saya harus iri dengan mereka, saya begitu merasa di bawah dari mereka. Iri dengan mereka bukan iri yang sederhana. Iri dengan mereka adalah iri yang begitu kompleks. 
Pagi ini, iri yang begitu sederhana itu adalah iri saya untuk seorang yang selalu memenuhi inbox email saya. Iri ini untuk seseorang yang bisa melakukan aktifitas terfokus dan konsisten. Iri ini untuk seorang mahasiswa tingkat akhir yang selalu galau dengan TA (Tugas Akhir)nya tapi bisa konsisten. Iri ini untuk pemilik blog http://yogaadiperdana.wordpress.com yang dengan begitu hebatnya selalu bisa update blog nya dengan isi yang bermanfaat. Sedangkan saya? Ah, terlalu banyak bermimpi, tapi tak pernah memberikan ruang untuk melakukan mimpi ini. Benarkan iri saya begitu sederhana? tapi, menjalankannya sepertinya akan sangat kompleks.

0 komentar:

Posting Komentar

 

SEPENGGAL KISAH © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers