KAMPANYE DIALOGIS CAPRESMA CAWAPRESMA BEM KBM IT TELKOM 2012

Share on :

Pemilihan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa IT Telkom 2012 akan dilaksanakan pada 12 sampai dengan 14 Desember 2011. Kampanye monologis sudah dilaksanakan masing-masing calon, tadi malampun, 9 Desember 2011 sejak pukul 19.45 hingga 22.25 WIB bertepat di gedung K, para calon melakukan kampanye dialogis. Masing-masing calon memaparkan visi, misi, dan program-program yang akan dijalankan nanti jika mereka terpilih menjadi Presma dan Wapresma BEM KBM IT Telkom 2012.

Achyar – Willy, pasangan dengan nomor urut satu ini diberi kesempatan pertama untuk menjelaskan visi, misi, dan program unggulan mereka. Visi dari pasangan ini sering didengar saat mereka melakukan kampaye, CERIA, Cerdas, Inklusif, dan Aktif. Misi yang mereka paparkan anatara lain, menjaga kesolidan internal, membangun persahabatan, serta jaringan seluas-luasnya. Program ungulan yang mereka tawarkan antara lain, Rempug KBM, Safari Berseri, BKICT, Formama, dan PDKT.

Pasangan dengan nomor urut dua, Umar – Santika selalu mengumandangkan kritis dan membumi. Visi mereka adalah kritis, solutif, kontributif, dan mampu bersinergi untuk memajukan kampus, bangsa, dan Negara. Misi mereka antara lain, membentuk KBM solid, menjadi pengerak utama isu, serta merangkul semua elemen ormawa.

Aulia – Fitri, pasangan dengan nomor urut tiga diberi kesempatan terakhir menyampaikan visi, misi dan program mereka. Mereka mencalonkan diri karena ingin mendikasikan diri untuk KBM yanglebih baik. Visi mereka yaitu mewujudkan pemerintah KBM yang inklusif, professional, dan kontributif menuju masyarakat kampus yang menjunjung tinggi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ketiga calon telah menjelaskan visi dan misi mereka, kali ini, moderator mempersilakam panelis untuk memberikan pertanyaan kepada setiap calon. Pertanyaan dari panelis dibuka dengan menanyakan prosedur mencalonkan diri menjadi capresma dan cawapresma, panelis beranggapan kegiatan ini cacat hukum karena tidak dilakukannya fit proper test. Panelis tidak membahas pertanyaannya lebih lanjut dan kembali mengajukan pertanyaan lain.

Pertanyaan pembuka dari panelis malam ini adalah modal dasar apa yang membuat anda pantas mencalonkan diri? Pasangan nomor urut satu kompak menjawab, pengalaman dan kemauan mereka. Pasangan nomor urut dua yang mengusung visi kritis dan membumi menjawab, mereka mencalonkan diri karena tergerak melihat kondisi kampus yang sudah tidak ideal lagi. Sedangkan capresma nomor urut tiga menjawab karena sebuah keyakinan mampu membangun dan kerjasama, cawapresma nomor urut tiga menerangkan, ia mendaftar karena kepedulian terhadap almamater.

hasiswa lewat program unggulan kami.".Pertanyaan selanjutnya adalah apa ide, gagasan untuk BEM, KBM, IT Telkom? Jawaban dimulai dari pasangan nomor tiga, mereka menjawab tanggung jawab membentuk BEM solid, menggerakan KBM IT Telkom, dan membuat KBM yang kontributif sehingga hubungan luar kampus bisa dekat masyarakat dan mahasiswa. Pasangan nomor urut dua menjawab, mereka akan mempersolid gerakan BEM, merangkul yang lain untuk membangun KBM, serta menciptakan IT Telkom yang memberi manfaat untuk masyarakat sehingga terbangun kekhassan IT Telkom. Pasangan nomor urut satu menjelaskan, didalam BEM harus terbentuk solid internal, melakukan rekruitasi kader berkualitas, dan membuat anggota paham fungsi BEM. Dalam KBM, mereka menjelaskan akan membangun silaturahmi dan persahabatan lewat program unggulan, dan membentuk solid antar KBM, sehingga bisa menghadapi isu IT Telkom lewat KBM.

Berapa persen tingkat Apatisme mahasiswa di kampus?

Pasangan Achyar Willy menjawab, “ 45 %. Apatisme mahasiswa kearah permasalahan yang terlalu kompleks dan agak rumit di Indonesia, serta dalam penyikapan Telkom University. Solusi untuk para mahasiswa apatis adalah silaturahmi dengan mahasiswa lewat program unggulan kami.”

Pasangan nomor dua menjawab dengan menyebutkan angka yang lebih fantastis lagi, 80%, mereka berani menyebutkan karena terlihat dari jumlah peserta yang hadir dalam kampanye dialogis yang tidak terlalu banyak. Solusi yang mereka tawarkan adalah isu yang ada dicuat keluar dan dipublish. Berbeda lagi jawaban dari pasangan nomor tiga, mereka tak bisa menyebutkan angka past.

“ Yang jelas apatisme di kampus tinggi! ” jawab Aulia, cawapresma nomor urut tiga ini. Pasangan nomor tiga ini menawarkan solusi untuk menekan tingkat apatisme di kampus dengan mengarahkan mahasiswa lewat jalur minat bakat.

Perbedaan (keunggulan) anda sebagai nahkoda? Pertanyaan dari panelis kali ini dijawab dengan singkat oleh masing-masing calon. Pasangan Aulia Fitri menjawab, “ Semangat dan mencerdaskan masyarakat.”

Umar Santika menjawab, “ Seperti yang kita suarakan, membumi, orang butuh kita ada.”

Pasangan nomor satu pun menjawab dengan slogan mereka diawal, “ CERIA!”

Ketika ketiga pasang calon mendapat pertanyaan mengenai permasalah utama yang sering terjadi antara masyarakat dengan kampus, semua kompak menjawab, mahasiswa belum peduli terhadap masyarakat. Lewat jawaban itu, panelis kembali menanyakan, jadi seberapa peduli anda terhadap lingkungan sekitar. Pasangan nomor satu, dua, dan tiga menjawab lantang, mereka peduli pada masyarakat lewat kegiatan social yang mereka lakukan. Pasangan nomor satu pun dapat menyebutkan pengurus-pengurus di lingkungan yang mereka kenal.

Pertanyaan selanjutnya, apakah kalian siap turun jika dalam satu semester gagal menjalankan visi, misi, dan program mereka. Semua menjawab sama, mereka SIAP MENGUNDURKAN DIRI. Kemudian, panelis memberikan banyak pertanyaan lain kepada calon presiden dan wakil presiden mahasiswa ini. Pertanyaan yang paling membuat semua orang menunggu jawaban adalah mengenai Telkom University dan ingin kalian jadikan apa BEM dengan DPM? Pasangan nomor dua tegas menjawab batalkan TU dan mereka ingin menjadi patner dengan DPM. Nomor dua pun menjawab hal senada batalkan TU dan kita satukan suara untuk membatalkan itu, serta Pasangan nomor satu pun menjawab hal serupa, batalkan TU, cawapresma dengan nomor urut satu yang sekarang masih menjabat sebagai Mendagri BEM KBM IT Telkom 2011 menerangkan, tanpa tanda tangan presma tak akan ada TU. Bersama DPM mereka ingin menjadi patner yang proporsional.

Banyak pertanyaan yang diajukan para panelis kepada capresma dan cawapresma, pertanyaan yang paling menunggu jawaban adalah, apa yang akan kalian lakukan dengan jalan rusak yang berada disamping SC dan merupakan lalu lintas warga dan mahasiswa? Ada tiga opsi yang diberikan panelis, megusahakan sendiri, mengusahakan ke rektorat, dan tidak melakukan apa-apa. Pasangan calon nomor urut dua dan tiga menjawab mereka akan mengusahakan ke rektorat, sedangkan pasangan nomor satu membuat sensasi tersendiri yang membuat semua peserta akhirnya bertepuk tangan dan bersorak, mereka akan mengusahakan sendiri memperbaiki jalan tersebut.

Kali ini, panelis mengajak ketiga pasang calon berandai-andai untuk menjawab pertanyaannya. Pertanyaan pertama adalah apa yang akan kalian lakukan jika menjadi gubernur wakil gubernur JawaBarat? Capresma nomor urut satu beridiri dari kursinya dan menjawab, “ Bandung hijau, karena hal ini yang paling bisa dinikmati bersama.”

Jawaban tak jauh berbeda diberikan oleh pasangan nomor urut dua, mereka ingin menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi bersih, akan mengoptimalkan TPA. Pasangan nomor urut tiga menjawab hal berbeda, mereka ingin memajukan pendidikan, karena disinilah Indonesia berawal. Mereka pun ingin membangun perpustakaan di seluruh SD.

Pertanyaan kedua adalah mahasiswa lokomotif perubahan, koreksi apa selama 13 tahun yang salah dari reformasi ini? Pasangan yang mengusung slogan Ceria menjawab, “ Mewariskan permasalahan, mahasiswa sudah terhenti saat menurunkan presiden Soeharto. Umar – Santika menegaskan, mahasiswa tidak tahu ingin apa lagi setelah orde baru turun, sedangkan pasangan nomor urut tiga berpendapat, “ Mahasiswa hanya bergerak ikut-ikutan, tidak ada estafet perjuangan”

Pertanyaan ketiga yang kemudian ditanyakan adalah, kasus berskala nasional apa yang kalian tahu. Achyar, Capresma nomor urut satu yang masih menjabat sebagai Menlu BEM KBM IT TELKOM 2011 serta coordinator humas BEM SI menjawab dengan lantang “ SBY BUDIONO TURUN! Ganti rezim dan ganti system.” Pasangan nomor dua menjawab hal yang serupa, dan pasangan nomor tiga menjawab mengenai perbatasan wilayah.

Sesi pertanyaan dari panelis telah selesai, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama dari Rahma, salah satu anggota BEM, ia menanyakan apa yang kalian lakukan jika ada staff yang tidak fokus pada BEM dan bagaimana menyikapi emansipasi wanita, karena ada dua calon cawapresma wanita?

“ Laksanakan program unggulan untuk menyolidkan internal BEM. Mencoba mencari tahu penyebab malasnya staff tersebut, kalau memang tidak bisa dibilangi, lakukan reshuffle!” hal tegas yang diungkapkan capresma nomor urut satu ini. Untuk masalah emansipasi menurut pasangan nomor urut satu emansipasi akan ditegakkan, tidak ada masalah jika menteri dari wanita, jika ia memang memiliki kompeten.

Umar menjawab, “ Lakukan rekruitasi yang benar di awal untuk anggota BEM.” Sedangkan Santika, cawapresma nomor urut dua yang mereupakan wanita menjawab mengenai emansipasi, “ Saya siap rapat tengah malam dan akan mengadaka rembukan untuk membahas norma yang akan berlaku di SC bagi wanita.”

Jawaban dari pasangan nomor urut tiga adalah mereka akan membuat kesepakatan bersama dengan anggota BEM diawal. Untuk masalah emansipasi, Fitri yang juga cawapresma perempuan akan menyesuaikan jam malam SC sesuai dengan kondisi, dan menurutnya semua bisa jadi menteri, termasuk wanita.

Pertanyaan malam tadi membuat para capresma dan cawapresma harus berpikir keras untuk menjawab pertanyaan, karena salah-salah, kalimat mereka hanya akan menjadi boomerang menjatuhkan mereka. Pertanyaan malam tadi yang hampir membuat perang urat saraf adalah pertanyaan untuk pasangan nomor dua, apa esensi penggunaan warna merah marun dalam poster kampanye mereka? Karena, di IT Telkom, warna merah marun adalah warna jaket salah satu himpunan mahasiswa. Pasangan nomor dua menjelaskan, mereka menggunakan banyak warna dalam poster kampanye mereka tidak hanya merah marun, tak lama dari kursi penonton seseorang berteriak melakukan interupsi dan sebelum moderator mengizinkan ia langsung melontarkan pertanyaan, apa kalian sudah meminta izin kepada himpunan tersebut? Pasangan nomor dua ingin mengklarifikasi dan menjelaskan bahwa itu bukan karena nama himpunan, penonton lain berteriak, ada moderator. Moderator segera berdiri dari kursinya, kemudian segera menutup sesi tanya jawab dan langsung mengembalikan ke MC.

Moderator malam tadi memang terlihat kacau, cukup tidak tegas, dan seperti tidak mengikuti, karena banyak pertanyaan yang belum terjawab tapi sudah kembali menanyakan pertanyaan berbeda. Bahkan, penutupan sesi dialog tersebut seharusnya tidak dilakukan, karena ada dua study case yang belum dijawab masing-masing pasangan calon dari panelis. Pertanyaan study case tersebut adalah mengenai solusi apa yang akan kalian lakukan mengenai kos-kosan campur dan gerakan interaktif seperti apa yang ingin kalian bangun untuk mahasiswa apatis. Walaupun sedikit berantakan, semoga saja kampanye dialogis ini bisa mencerahkan mahasiswa yang ingin memilih nahkoda baru di kegiatan kampus.

1 komentar:

{ Unknown } at: 24 Maret 2017 pukul 04.52 mengatakan...

maaf mbak.. Boleh Mntk text kampanye kampus.. orasi la mksd nya

Posting Komentar

 

SEPENGGAL KISAH © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers