Catatan seorang demonstran adalah sebuah buku yang mengadaptasi lahirnya sebuah film box oficce tahun 2005, Gie. Film yang menceritakan sebuah kisah perjuangan mahasiswa ini lahir dari tangan sutradara hebat, Riri Riza. Soe Hok Gie, nama dari tokoh utama dimulai di film ini. Film yang menceritakan kisah hidup sang tokoh utama dimulai dengan setting yang hebat. Laki-laki yang lahir 17 desember 1942 ini tumbuh menjadi laki-laki tegas yang sangat kritis. Ia teguh memegang pendapat yang menurutnya benar, melawan dan memberontak untuk hal yang salah selalu menjadi mottonya.
Sejak dulu ia selalu berpendapa politik adalah hal bodoh mempermainkan rakyat. Pemimpin hanya diktator, Soekarno bukan orang tepat karena harus selalu mengikuti kemauan pemerintah, dan sejarah kental dengan kesedihan atau perampasan. Sosok Gie terus berpikir kehidupan adalah penderitaan, dan ia selalu berharap perubahan untuk hidup yang lebih baik.
Lulus dari SMA tahun '59 ia melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia jurusan sastra. Tumbuh dengan komitmen keras dan pendirian teguh, ia tak pernah berminat bergabung dengan sebuah organisasi, sekalipun itu organisasi keagamaan yang ia anut.
1 oktober 1965 hingga februari 1966 pki bergerak dan demo besar-besaran, hingga pelarangan pers. Soekarno tak bisa menjalankan tugasnya, pki tak dibubarkan dan harga tetap tinggi.
Mahasiswa terus bergerak, hingga diyakini pergerakan Gie dan kawan-kawannya diperkirakan mengambil andil besar dalam kejatuhan rezim Soekarno.
Gie memang mahasiswa idealis, tetapi ia besar seperti mahasiswa lainnya, aktif di kegiatan pencinta alam, Mapala, nonton film, dan pergi dengan sang pacar. Gie menaruh hati pada sosok sahabatny Ira yang menolaknya dengan halus.
versitas Indonesia jurusan sastra. Tumbuh dengan komitmen keras dan pendirian teguh, ia tak pernah berminat bergabung dengan sebuah organisasi, sekalipun itu organisasi keagamaan yang ia anut.
1 oktober 1965 hingga februari 1966 pki bergerak dan demo besar-besaran, hingga pelarangan pers. Soekarno tak bisa menjalankan tugasnya, pki tak dibubarkan dan harga tetap tinggi.
Mahasiswa terus bergerak, hingga diyakini pergerakan Gie dan kawan-kawannya diperkirakan mengambil andil besar dalam kejatuhan rezim Soekarno.
Gie memang mahasiswa idealis, tetapi ia besar seperti mahasiswa lainnya, aktif di kegiatan pencinta alam, Mapala, nonton film, dan pergi dengan sang pacar. Gie sendiri menaruh hati pada sosok sahabatny Ira yang menolaknya dengan halus. Akhir film diceritakan Gie menitipkan sebuah puisi pada sang sahabat untuk Ira. sehari sebelum Gie menginjak usia 27 tahun, ia meninggal di gunung semeru karena mencium aroma gas beracun dipangkuan sang sahabar, Herman.
Setting film digambarkan dengan menakjubkan. Sangat terasa jaman 1950 - 1960an. Tapi sayang, backsound pada film ini terlalu mengganggu apa yang diucapkan maupun dipikirkan oleh sosok Gie. walaupun begitu, secara keseluruhan film ini patut dijadikan pembelajaran mahasiswa jaman sekarang.
sosok Gie berani membela kebenaran dan keadilan yang tak pernah ditegakkan, mahasiswa jaman sekarangpun diharapkan bukan hanya melakukan aksi anarkis yang tak dilihat para pejabat, tapi bisa bersikap lebih berani menentang pemerintahan yang terlalu bobrok. Wakil rakyat dan Kepala pemerintahan yang rusak bisa saja digulingkan oleh rakyat dan mahasiswa yang intelek. jadi, jika sosok Gie mampu di jamannya, mahasiswa sekarangpun harus mampu lebih baik lagi karena belajar dari pengalaman yang sudah ada.
0 komentar:
Posting Komentar